20 Maret 2013

Pengobatan Kanker Hati


Penemuan terbaru mengenai kanker hati! Para dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan dunia kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37 tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati (SGOT, SGPT), tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek diketahui positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm! Selama ini hampir semua orang sangat tergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati (Liver Function Index). Mereka menganggap bila pemeriksaan hasil index yang normal berarti semua baik-baik saja.


Kesalahpahaman macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter specialis, benar-benar mengejutkan, para dokter yang seharusnya memberikan pengetahuan yang benar pada masyarakat umum, ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar. Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan cara yang benar. Tidak ada jalan lain kecuali mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin, demikian kata dokter Hsu Chin Chuan.

Tetapi ironisnya, ternyata dokter yang menangani kanker hati juga bisa memiliki pandangan yang salah, bahkan menyesatkan masyarakat, inilah penyebab terbesar kenapa kanker hati sulit untuk disembuhkan. Saat ini ada pasien dokter Hsu yang mengeluh bahwa selama satu bulan terakhir sering mengalami sakit perut dan berat badannya turun sangat banyak. Setelah dilakukan pemeriksaan supersound baru diketemukan adanya kanker hati yang sangat besar, hampir 80% dari livernya (hati) sudah termakan habis.

Pasien sangat terperanjat, “Bagaimana mungkin? Tahun lalu baru melakukan medical check-up dan hasilnya semua normal. Bagaimana mungkin hanya dalam waktu 1 tahun yang relative singkat dapat tumbuh kanker hati yang demikian besar?”

Ternyata check-up yang dilakukan hanya memeriksa fungsi hati. Hasil pemeriksaan juga menunjukkan “normal“. Pemeriksaan fungsi hati adalah salah satu item pemeriksaan hati yang paling dikenal oleh masyarakat. Tetapi item ini pula yang paling banyak disalahpahami oleh masyarakat kita (Taiwan karena penulis berdomisili disana, tetapi juga termasuk masyarakat Indonesia salah memahami).

Pada umumnya orang beranggapan bahwa bila hasil index pemeriksaan fungsi hati menunjukkan angka normal berarti tidak ada masalah dengan hati. Tetapi pandangan ini mengakibatkan munculnya kisah-kisah sedih karena hilangnya kesempatan mendeteksi kanker sejak stadium awal. Dokter Hsu mengatakan, SGOT dan SGPT adalah enzim yang paling banyak ditemui didalam sel-sel hati. Bila terjadi radang hati atau karena satu atau sebab lain sehingga sel-sel hati mati, maka SGOT dan SGPT akan lari ke luar. Hal ini menyebabkan kandungan SGOT dan SGPT didalam darah meningkat. Tetapi tidak adanya peningkatan angka SGOT dan SGPT bukan berarti tidak terjadi pengerasan hati atau tidak adanya kanker hati. Bagi banyak para penderita radang hati , meski kondisi radang hati mereka telah berhenti, tetapi didalam hati (liver) mereka telah terbentuk serat-serat dan pengerasan hati. Dengan terbentuknya pengerasan hati, maka akan mudah sekali untuk timbul kanker hati.


Selain itu, pada stadium awal kanker hati, index hati juga tidak akan mengalami kenaikan. Karena pada masa-masa pertumbuhan kanker, hanya sel-sel di sekitarnya yang diserang sehingga rusak dan mati. Karena kerusakan ini hanya secara skala kecil maka angka SGOT dan SGPT mungkin masih dalam batas normal, katakanlah naik pun tidak akan terjadi kenaikan tinggi. Tetapi oleh karena banyak orang yang tidak mengerti akan hal ini sehingga berakibat terjadilah banyak kisah sedih. Penyebab utama kerusakan hati adalah :
  1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama.
  2. Tidak buang air besar pada pagi hari.
  3. Pola makan yang terlalu berlebihan (Daging panggang, sate, dan gorengan / minyak goreng yang tidak sehat. Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng untuk menggoreng makanan, hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil). Masakan yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.
  4. Tidak makan pagi.
  5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan atau bahkan Narkoba.
  6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan (penyedap rasa), zat pewarna, pemanis buatan.
  7. Mengkonsumsi masakan mentah atau dimasak ½ matang.
  8. Merokok atau menjadi perokok pasif.
Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Cukup atur gaya hidup dan pola makan sehari – hari. Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan “jadwalnya “.
Sebab :
  • Malam hari pukul 21.00 – 23.00 : adalah pembuangan zat-zat tidak berguna/beracun(de-toxin) dibagian system antibody (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik (lebih baik lagi bila sudah tidur) . Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negative untuk kesehatan.
  • Malam hari pukul 23.00 – dini hari 01.00 : saat proses de-toxin dibagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.
  • Dini hari 01.00 - 03.00 : proses de-toxin dibagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur pulas.
  • Dini hari 03.00 – 05.00 : de-toxin dibagian paru-paru, sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selam durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernapasan, maka tidak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.. Bagi perokok pembersihan berlangsung dengan tidak sempurna.
  • Pagi pukul 05.00 – 07.00 : de-toxin di bagian usus besar, harus buang air besar.
  • Pagi pukul 07.00 – 09.00 : waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pukul 06.30. Makan pagi sebelum pukul 07.30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya. Bagi mereka yang tidak makan pagi harap mengubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pukul 9-10 daripada tidak makan sama sekali.
Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat yang tidak berguna. Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah. Sebab itulah, Tidur nyenyaklah dan hindari begadang.

15 Februari 2013

Virus Corona Mewabah


Mikroba adalah predator manusia. Mereka akan mengalahkan umat manusia jika kita, ”Homo Sapiens”, tidak pernah mau belajar bagaimana hidup rasional di kampung global agar mikroba sulit menyerang.

Laurie Garrett, Penerima Pulitzer 1996

Perjuangan menghadapi mikroba kelihatannya memang masih panjang. Sebagai makhluk tertinggi dalam rantai makanan, manusia ternyata sering tak berdaya menghadapi makhluk hidup yang tidak kasatmata ini meski memiliki segala kemajuan sains dan teknologi.

Adalah manusia pula yang menyebabkan mikroba keluar dari habitatnya. Kerusakan ekosistem akibat pembabatan hutan, pertanian dan peternakan monokultur, kepadatan penduduk, serta mobilitas manusia yang luar biasa akibat kemajuan transportasi membuat puluhan virus penyakit baru tidak hanya bermunculan, tetapi juga mendunia.

Ketika cacar hilang, AIDS datang. Ketika AIDS mulai dapat diatasi, masih ada ebola, SARS, dan flu burung yang timbul-tenggelam, tetapi belum tertangani sepenuhnya.

September ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan, seorang laki-laki berusia 49 tahun telah dirujuk dari Qatar ke rumah sakit di London, Inggris, dengan masalah gagal napas dan gagal ginjal. Pada hasil kulturnya ditemukan virus corona jenis baru. Ia adalah pasien kedua yang dipastikan terinfeksi virus corona. Pasien pertama, berusia 60 tahun, meninggal di Arab Saudi.

Corona dan SARS

SARS, singkatan dari severe acute respiratory syndrome atau sindrom pernapasan akut parah, adalah contoh nyata penyebaran penyakit yang begitu cepat akibat mudahnya perpindahan manusia dengan sarana transportasi modern.

Mulai dideteksi di Hongkong pada awal tahun 2003, SARS dengan cepat memicu 8.500 kasus di hampir 40 negara. Hanya dalam hitungan minggu, 900 orang meninggal. Inilah penyakit yang paling cepat penyebarannya ke seluruh dunia.

Kecepatan ini memicu respons tercepat pula untuk mengidentifikasi penyebabnya sekaligus terbanyak melibatkan ilmuwan. WHO memastikan virus corona sebagai penyebab SARS pada pertengahan April 2003.

Para peneliti kemudian mengusulkan agar virus itu dinamai corona terkait SARS Urbani (Urbani SARS-associated coronavirus) untuk mengenang dr. Carlo Urbani. Ia adalah ahli penyakit menular WHO yang pertama kali mengenali dan sekaligus menjadi korban keganasan SARS. Namun, secara resmi WHO menyebutnya sebagai virus SARS.

korona

Meskipun demikian, penemuan virus corona masih jauh dari temuan obatnya. Sama seperti AIDS yang membutuhkan waktu lebih kurang 30 tahun untuk mendapatkan obat yang tepat, SARS mungkin juga perlu waktu karena virus corona manusia (HCV) terkenal sulit ditumbuhkan dalam biakan sel.

Spesifik

HCV bersifat hospes spesifik, artinya hanya dapat menulari manusia sehingga sulit dicoba pada hewan percobaan. Virus corona manusia sebelum SARS yang dikenal sebagai HCV-229E dan HCV-OC43, sebagai contoh, baru bisa diisolasi dengan menggunakan sel embrio manusia. Sementara virus SARS berhasil diisolasi menggunakan garis sel Vero E6.

Kini, sembilan tahun kemudian, virus yang mirip corona pemicu SARS kembali ditemukan. Peter Openshaw, Direktur Centre for Respiratory Infection di Imperial College, London, menyatakan kepada Reuters bahwa pada tahap ini sepertinya virus itu tidak terlalu memicu kekhawatiran.

”SARS begitu cepat menginfeksi para petugas kesehatan di rumah sakit, sedangkan virus baru ini—meskipun mirip—tidak menunjukkan gejala serupa,” kata Prof. John Oxford, Virolog di Queen Mary, University of London, seperti yang dikutip BBC News.

Menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Indonesia, virus corona adalah penyebab infeksi saluran napas pada manusia. Sebagian besar dalam bentuk yang amat ringan walau ada juga bentuk yang berat dan menyebabkan kematian, seperti virus SARS.

”Pada dua kasus terakhir penyebabnya bukan corona SARS. Untuk sementara virus yang ditemukan disebut virus mirip SARS dan penyakitnya disebut penyakit mirip SARS,” ujar Tjandra.

Saat ini semua yang pernah kontak dengan kedua pasien di atas terus diamati, termasuk para petugas kesehatan yang menangani. Karena sejauh ini belum ada penularan, virus corona jenis baru tersebut juga disimpulkan tidak terbukti bisa menular antarmanusia.

Upaya Preventif

Tjandra lebih lanjut mengungkapkan, ia sudah mengontak langsung Direktur Jenderal WHO Dr. Keiji Fukuda. Informasi yang mungkin diperlukan masyarakat adalah saat ini WHO belum mengeluarkan pembatasan perjalanan. Yang terpenting adalah peningkatan surveilans. Maka, Kementerian Kesehatan telah menginformasikan kepada semua kantor kesehatan pelabuhan tentang surveilans kejadian ini.

Selanjutnya Kementerian Kesehatan Arab Saudi, yang juga dihubungi Pemerintah Indonesia, menyatakan bahwa kasus tersebut sangat jarang sehingga tidak perlu terlalu khawatir. Pada musim haji ini masyarakat diminta melakukan pencegahan seperlunya dengan meningkatkan higiene personal dan memakai masker di kawasan padat.

”Kementerian Kesehatan juga sejak kemarin terus berkomunikasi dengan para petugas kesehatan haji kita di Arab Saudi dan memberikan arahan yang diperlukan, termasuk mengingatkan untuk berkoordinasi terus dengan aparat kesehatan setempat,” kata Tjandra.

Rene Dubos dalam bukunya, Mirage of Health (1959), mengingatkan bahwa bebas total dari perjuangan melawan penyakit tidak akan terjadi karena itu tidak sejalan dengan berlangsungnya proses kehidupan. Maka, manusia tampaknya harus belajar lebih bijak agar bisa hidup selaras dengan alam. (kompas)

Penemuan Kuil Api, Kuil Pembakaran Mayat Tertua di Dunia



Peru bisa dibilang sebagai salah satu negara yang memiliki banyak peninggalan sejarah di dunia. Belakangan ini, para ilmuan dan arkeolog menemukan sebuah kuil yang diperkirakan berusia 5.000 tahun di situs arkeologi El Paraiso, Peru.

Penemuan tersebut diumumkan oleh Kementerian Kebudayaan Peru. Jika hasil penanggalan umur kuil ini terkonfirmasi kebenarannya, kuil ini menjadi salah satu kuil tertua di dunia, sebanding dengan situs lain di kota tua Caral, kota pinggir pantai yang terletak 200 km utara Lima.

Arkeolog menamakan kuil ini sebagai Kuil Api (Temple of Fire). Hal ini dilatarbelakangi oleh temuan perapian yang menjadi bagian utama kuil. Perapian itu diduga digunakan untuk upacara pembakaran mayat.

“Asap dari pembakaran akan menghubungkan imam kuil tersebut dengan Tuhan,” Kata Marco Guillen, pemimpin tim penelitian, seperti dikutip AFP, Rabu (13/2/2013).

Kuil tersebut ditemukan pada pertengahan Januari. Kala itu, arkeolog sedang melakukan kerja konservasi di reruntuhan situs piramida tua berusia 4000 tahun, El Paraiso. Situs ini terletak cuma 40 km dari ibukota Peru, Lima.

Deputi Menteri Kebudayaan Peru, Rafael Varon, mengatakan, hasil penemuan ini menunjukkan bahwa Lima pusat peradaban Andes di masa lalu.

Para arkeolog percaya, peradaban pesisir Peru di masa lampau bertahan hidup dengan menumbuhkan berbagai jenis tanaman termasuk kapas. Kapas kemudian dibarter dengan nelayan untuk mendapatkan makanan.

Situs El Paraiso, tersebar hingga 50 hektar. Situs ini memiliki 10 bangunan dan merupakan salah satu dari situs masa lampau terbesar yang berada di pusat Peru.

Sumber : www.menits.com

Meteor Kecepatan 54.000 Km/Jam Jatuh di Rusia


Moskow - Russian Academy of Sciences menyatakan meteor yang jatuh di negaranya diperkirakan seberat 10 ton dan melesat dengan kecepatan supersonik di atas Pegunungan Ural Rusia. Meteor itu diduga memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan 54 ribu km per jam dan hancur dengan sebaran meliputi wilayah seluas 30-50 kilometer.

Menurut lembaga Russian Academy of Sciences ini, jatuhnya meteor ini disertai ledakan hebat akibat gesekan dengan tamosfer, hal yang diduga menyebabkan pecahnya kaca-kaca bangunan di wilayah yang terkena dampak. Biro Penanggulangan Bencana Rusia mengatakan lebih dari 500 orang terluka.

"Terjadi kepanikan, seakan sebuah bom jatuh di wilayah itu. Orang tidak tahu apa yang terjadi. Semua orang akan berkeliling ke rumah-rumah penduduk untuk memeriksa apakah mereka baik-baik saja," kata Sergey Hametov, penduduk Chelyabinsk, sekitar 1.500 kilometer timur Moskow, wilayah yang paling terkena dampak jatuhnya meteor. 

Beberapa pecahan meteor jatuh di waduk di luar kota Cherbakul, menurut kantor berita Itar-Tass. Mengutip juru bicara militer Yarslavl Roshupkin, ditemukan kawah selebar 6 meter di lokasi jatuhnya meteor. 

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Vadim Kolesnikov, mengatakan sekitar 600 meter persegi atap di sebuah pabrik seng runtuh. Tidak ada klarifikasi langsung apakah keruntuhan itu disebabkan oleh meteor atau oleh gelombang kejut dari ledakan.

Laporan yang saling bertentangan muncul soal jatuhnya meteor ini. Seorang juru bicara Kementerian Darurat, Irina Rossius, mengatakan kepada The Associated Press bahwa ada hujan meteor. Tapi kantor berita Interfax yang mengutip pernyataan seorang pejabat menyatakan meteor yang jatuh adalah tunggal.

Meteor Jatuh di Danau Rusia


Meteor Rusia Ternyata Jatuh di Danau
Bencana melanda Rusia, di mana sebuah meteor dilaporkan jatuh kawasan berpenduduk di Rusia bagian tengah. Keterangan pemerintah menyebutkan meteor itu jatuh ke danau. "Meteor melintas di atas kawasan Chelyabinsk, jatuh di genangan air yang terletak 1 kilometer dari Kota Chebarkul," kata Gubernur Chelyabinsk, Mikhail Yurevich, Jumat, 15 Februari 2013.

Meteorit jatuh melintasi langit Rusia sehingga meninggalkan jejak panjang serupa asap berwarna putih di belakangnya yang bisa dilihat sejauh 200 kilometer di Yekaterinburg. Alarm mobil berbunyi, jendela hancur, dan sinyal ponsel terganggu.

Lembaga penerbangan dan antariksa Rusia (Roscosmos) mengkonfirmasi benda yang jatuh tersebut adalah meteorit. Ketika menghujam atmosfer, batu angkasa tersebut bergerak pada kecepatan 30 kilometer per detik. "Terbang rendah," ujar pejabat Roscosmos.

Laporan sejauh ini menyebutkan serpihan batu angkasa menyebar di kawasan Chelyabinsk, Tyumen, Kurgan, dan Sverdlovsk. Lembaga kebencanaan Kazakstan dilaporkan ikut mencari dua kepingan tak teridentifikasi di Provinsi Aktobe. Kazakstan merupakan negara yang berbatasan dengan Rusia.

Sebelumnya diberitakan 400 orang terluka ketika "hujan" meteorit turun di langit Rusia tengah pada Jumat. Bola-bola api tak hanya merusak beberapa bagian rumah, tetapi juga membunyikan alarm mobil-mobil yang terparkir.

Para korban, yang sebagian besar dalam perjalanan mereka ke tempat kerja di Chelyabinsk, melihat cahaya terang dan mendengar suara seperti ledakan diikuti gelombang kejut. Lokasi meteor jatuh adalah kota industri yang terletak 1.500 kilometer sebelah timur Moskow.

Sumber : www.tempo.co